UNNES Pentaskan Drama Ramayana Berbahasa Inggris

Posted by Han_nduk on 1:14 AM



Pembelajaran bahasa adalah pembelajaran budaya. Bahasa tidak bisa diajarkan sebagai bahasa mati yang hanya muncul dalam contoh kalimat baku di dalam kelas. Namun, dalam pembelajaran bahasa Inggris, keterlibatan budaya memunculkan kekhawatiran bahwa siswa akan merasa asing dengan lingkungannya sendiri. Hal ini bisa diantisipasi dengan memberikan konteks lokal pada pembelajaran bahasa Inggris di samping konteks asing yang tak terelakkan.

Dalam memaknai pemahaman proses pembelajaran semacam ini, pihak Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengusung kegiatan yang bertajuk Pelatihan Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis budaya lokal melalui pagelaran drama. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara FBS UNNES dengan Taman Budaya Raden Saleh Semarang, didukung oleh Dinas Pariwisata Kota Semarang serta beberapa pihak terkait lainnya.

Para mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris semester 6 UNNES tampil dalam pagelaran Drama Ramayana berbahasa Inggris dengan mengambil tema Upon the Corona. Pagelaran drama ini bertempat di Gedung Ngesti Pandhawa Taman Budaya Raden Saleh, Tegalwareng Semarang pada hari Sabtu 18 Juli 2009 pukul 08.30 WIB sampai 12.30 WIB.

Dra. Rahayu P.H M.Hum selaku pembina kegiatan tersebut mengatakan, dengan teknik yang tepat, kegiatan pembelajaran semacam ini akan menjadi sangat strategis mengingat pembelajaran bahasa Inggris kini bukanlah sebuah pilihan lagi melainkan telah menjadi kebutuhan untuk mengekspresikan diri dan gagasan kepada dunia. Berkaitan dengan strategi pembelajaran bahasa Inggris melalui drama, sebelum pementasan disajikan sejumlah tips bermain drama.

Sasaran dari kegiatan Pagelaran Drama Ramayana berbahasa Inggris ini adalah guru-guru terutama guru Bahasa Inggris, para peserta didik di bangku sekolah, mahasiswa, masyarakat umum dan pihak pemerintah. Manfaat yang diharapkan adalah: a) bagi guru, sebagai model pembelajaran bahasa Inggris melalui drama, b) bagi siswa, sebagai pajanan yang diperlukan dalam belajar bahasa Inggris, c) bagi masyarakat dan pemerintah sebagai himbauan melestarikan dan memberi nilai tambah pada budaya lokal.

Source: unnes.ac.id